Buku ini merupakan terjemahan dari buku Ghazawat Ar-Rasul yang disusun oleh Dr. Ali Ash-Shallabi. Penulis merupakan ulama ahli Al-Qur’an dan Tarikh dari Libia yang sudah diakui kepakarannya. Beliau memiliki banyak sekali karya, terutama dalam kajian Sejarah Islam, dari era Rasulullah (571 M) hingga era Daulah Utsmaniyah (1924 M). Beliau memiliki kumpulan karya yang dihimpun dalam Mausu’ah As-Siyar (Ensiklopedia Sirah).
Dalam buku ini, penulis mencoba menghadirkan salah satu sisi dari dimensi hidup Rasulullah. Beliau memang diutus ke dunia sebagai nabi dan rasul. Tetapi, beliau hadir bukan hanya sebagai seorang pemimpin keagamaan yang mengajak dengan seruan. Beliau juga tampil sebagai seorang ahli politik, pemimpin negara, sekaligus panglima perang. Perjalanan hidup beliau pun tidak lepas dari politik perang. Karena, memang perang adalah salah satu bentuk jihad yang merupakan bagian dari syariat Islam.
Penulis buku ini mencoba mendokumentasikan momen-momen peperangan yang pernah dilancarkan oleh Rasulullah secara lengkap. Dari latar belakang, detail teknis, hingga hikmah-hikmah yang mengiringi setiap perang. Karena itu, buku ini menjadi begitu penting, mengingat tidak banyak buku Sirah Nabawiyah lain yang secara khusus memfokuskan bahasannya pada aspek ini. Padahal, banyak sekali pelajaran startegi maupun moral yang bisa diambil. Ini sudah diakui oleh banyak pakar sejarah dan militer, baik dari Barat maupun Timur.
Yang pasti, Sirah Nabawiyah adalah sumber yang tak kunjung kering untuk didulang faedahnya. Apalagi sudah ada penegasan di dalam Al-Qur’an: “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu” (Al-Ahzab: 21). Walaupun ayat terkait turun ketika dalam keadaan berkecamuk Perang Ahzab, tetapi hukumnya umum; meliputi keadaan kapan saja dan dalam hal apa saja.
Ibnu Katsir menegaskan hal ini di dalam tafsirnya, “Ayat yang mulia ini merupakan fondasi/dalil yang agung dalam meneladani Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam semua perkataan, perbuatan, dan keadaan beliau. Orang-orang diperintahkan meneladani Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam (di antaranya) dalam Perang Ahzab; berkenaan dengan kesabaran, usaha bersabar, istiqamah, perjuangan, dan penantian beliau terhadap pertolongan dari Rabbnya.”