Idealnya, seorang khatib adalah seorang ulama. Sebab, tugas seorang khatib adalah menyampaikan ilmu dan nasihat yang bermanfaat bagi ummat. Hal ini telah terwujud pada masa awal-awal Islam dahulu, yaitu pada zaman Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam, Sahabat, dan Tabi’in. Pada saat itu ulama lebih banyak daripada khatib. Namun, fakta pada zaman kita sekarang menunjukkan kebalikannya, jumlah khatib jauh lebih banyak daripada ulama. Ironisnya, para khatib itu hanya memiliki pengetahuan agama yang pas-pasan sehingga pesan-pesan yang disampaikan acap kali minim ilmu, kurang dalil, dan tidak sesuai dengan kaidah-kaidah berkhutbah yang benar sebagaimana dicontohkan Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam. Bahkan, kita sering menjumpai khutbah Jum’at dan khutbah keagamaan lainnya yang tidak jauh berbeda dengan orasi ilmiah, orasi politik, atau bahkan seperti siaran warta berita.
- Apa saja kesalahan-kesalahan yang dilakukan para khatib?
- Bagaimana seharusnya khatib berkhutbah?
Buku ini akan meluruskan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh seorang khatib dalam berkhutbah yang tidak sesuai dengan tuntunan khutbah Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam.